makalah tari kreasi


Tari Kreasi
Tari merupakan salah satu kebudayaan yang dapat dinikmati keindahan gerakannya.
1. Pengertian Tari Kreasi
Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola Tari yang sudah ada. Tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukkannya.
Tari kreasi mempunyai beberapa kriteria yaitu:
a. Lebih mengutamakan repertoar pola gerak hasil eksplorasi.
b. Makna atau pesan dari tarian sebagai ungkapan ekspresi pribadi.
c. Menunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografi.
d. Tidak menunjukkan identitas kultural.

Setiap karya tari yang diciptakan mempunyai fungsi yang berbeda,sebagai berikut:
a. Sebagai sarana upacara agama dan upacara adat
b. Sebagai sarana hiburan atau pergaulan
c. Sebagai media pertunjukan
2. Jenis Tari Kreasi
Tari kreasi memiliki berbagai jenis.karena pengaruh yang didapat dan perkembangan zaman, maka tari kreasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tari kreasi berpola tradisi
Tari kreasi berpola tradisi merupakan tari yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik/karawitan,tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya.
Ciri-ciri tari kreasi berpola tradisi yaitu:
1. Sumber pengembangan tari kreasi berasal dari tari tradisional daerah setempat .
2. Susunan gerak atau koreografinya berdasarkan gaya tari daerahnya sendiri.
3.Penggambaran tarian diambil dari latar belakang cerita,legenda,dongeng,dan mitos daerahnya.
4. Isi tarian menunjukkan sifat dan karakter masyarakatnya.

Contoh tari kreasi berpola tradisional yaitu
1. Tari piring dari Sumatra Barat yang diciptakan oleh Gusmiati Suid

   download.jpg


2. Tari yapong dari Yogyakarta diciptakan oleh Bagong Kusudiarjo

Tari Yapong, Tarian Tradisional Dari Betawi Jakarta.jpg

3. Tari merak dari Jawa Barat diciptakan oleh R. Tjetje Somantri
Tari Merak merupakan tari yang mengambarkan keindahan dari burung merak. Beberapa gerakan yang ada di dalam tarian tersebut diambil dari gerakan-gerakan indah burung merak betina. Tarian ini sejatinya diciptakan oleh Seniman dari Sunda yaitu Raden Tjetje Somantri pada abad ke-19.

Tari Merak Jawa Barat
b. Tari kreasi baru tidak berpola tradisi ( nontradisi)
Tari kreasi baru adalah tari yang merupakan pengungkapan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosional yang tidak terikat oleh sebuah bentuk tari tradisi. Salah satu hal yang membedakan tari kreasi tradisi dan kreasi baru, yaitu sumber gerak tarinya.
Sumber gerak tari pada tari reasik baru, yaitu:
1. Tari kreasi baru selalu berpihak pada kenyataan duniawi.
2. Tari kreasi baru bertumpu pada kebebasan kreativitas individu. Masing-masing seniman            tari kreasi baru mengembangkan teknik, idealisme, dan kreativitasnya sendiri-sendiri
Tari kreasi baru yang tidak berpola tradisi adalah tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Contoh tari kreasi baru nontradisi, yaitu:
1. Tari kontemporer
Merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana yang lazim digunakan melainkan menggunakan program musik komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang ingin menikmati jenis seni ini harus berwawasan luas.
contoh tari kontemporer yaitu Tari Barong-Barongan
Tari-Barong-Barongan.png

2. Balet
Tari balet dikembangkan pertama kali di Italia, kemudian di Prancis dikembangkan dengan mengombinasikan musik, drama, puisi, nyanyian, kostum, dan tarian.

download (1).jpg

3. Tari Salsa
Salsa merupakan tarian berpasangan yang berkaitan dengan musik salsa.
Kata salsa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti Saus atau dalam hal ini adalah rasa atau gaya.

3. Keunikan Gerak Tari Kreasi
Susunan tari kreasi tidak terikat pola dan tidak memilki aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi  dapat menyesuaikan keadaan. Tari kreasi merupakan bentuk ekspresi diri yang memilki aturan yang lebih bebas, namun tetap memiliki aturan. Tokoh  tari kreasi Indonesia antara lain, Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti, Sardono W.Kusumo, dan Eko Supriyanto.
Contoh tari kreasi Nusantara yaitu:
1. Tari Oleg Tambulilingan
Adalah tarian modern atau tari kreasi yang berasal dari daerah Bali. Tari Oleg Tambulilingan dikembangkan oleh Mario pada tahun 1952.
Tari Oleg Tambulilingan berasal dari kata Tambulilingan yang berarti lebah. Tari ini mengekspresikan suasana romantis melalui rangkaian geraknya yang membutuhkan kecepatan ( akselerasi ) dan kelenturan tubuh penarinya, serta kerjasama yang serasi antarpenari. Tari Oleg Tambulilingan dijadikan sebagai tari tambahan diantara beberapa tarian yang disertakan pada pertunjukan Legong.

tari oleg tamulilingan 2.jpg

2.Tari Kipas Parentak
Tari Kipas Parentak merupakan salah satu jenis tari kipas yang berkembang di Jambi. Bentuk tari Kipas Parentak adalah tari kelompok putri. Penyajian tari Kipas Parentak dapat memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat. Tari Kipas Parentak juga berfungsi memberikan hiburan
bagi kalangan anak muda. Tari Kipas Parentak menggambarkan kegiatan bergotong-royong dalam
menanam padi. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan acara memanen padi dan istirahat sebagai tarian pelepas lelah. Pakaian yang dikenakan oleh penari Kipas Parentak adalah kain khas Jambi, baju beludru (warna merah, warna hitam, atau warna ungu), dan rompi kain songket. Para penari Kipas Parentak menggunakan aksesoris berupa gelang berduri, subang di telinga, dan ikat pinggang. Perlengkapan tari yang dipakai adalah kipas.
3.Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi dan kebudayaan masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFlhhoU7DOQBv84Qf8PhyYrAqRepMnHR9fQREC11UzOuFrl6WCTlsruwNWtxvkbVtTmy71UWqMVLisQhfyLN_3GElZUI9Uw2ImvQSQVhD5dON3jyys7o7E76zsr6AyEmX9OPXXmsHcbAo/s1600/Tari+Loliyana.png

Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
4.Tari Gegot.
Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976  dan merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya.
maxresdefault.jpg

Ide garapan tarian inibermula pada karakter topeng, panji dan jingga, dimana kedua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia. Dari dua karakter itu dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan.
Adapun iringan tari Gegot adalah musik topeng betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, dan rebab.  Tari jenis ini adalah tari yang sengaja disusun untuk dipertontonkan. Maka dari itu, dalam penyejiannya mengutamakan segi artistik, penggarapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas.




Unsur-Unsur Pendukung Dan Memperagakan Tari Kreasi

Tari merupakan bentuk kebudayaan yang dapat dinikmati keindahan geraknya. Dimana keindahan gerak  tersebut akan lebih terlihat jika didukung oleh unsur pendukungnya.
1. Unsur-Unsur Pendukung tari kreasi
Tari merupakan bentuk keindahan yang dinikmati dengan rasa.
Unsur pendukung/ pelengkap dalam tari adalah unsur-unsur yang mendukung pertunjukan atau pergelaran tari.
Unsur-Unsur Pendukung tari kreasi yaitu sebagai berikut:
a. Iringan/musik dalam tari
Iringan/musik dalam tari memegang peranan penting. Keterkaitan antara iringan musik dengan gerak tari merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal tersebut dikarenakan iringan musik dapat mempermudah penari untuk mengatur pola gerak, menghitung ritme, ketukan, dan sebagainya sehingga keharmonisan dapat tercapai.
Fungsi musik dalam tarian yaitu:
1. Sebagai pengiring tarian
2. Sebagai ilustrasi
3. Sebagai pemberi suasana

Ada dua macam iringan dalam tari yaitu:
1.      Musik Internal. Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau bersumber dari penarinya sendiri. Contoh: bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb
2.      Musik Eksternal. Musik atau iringan yang di timbulkan atau bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain. Contoh: Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik ,dsb

Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek yaitu:
1. Sumber melodi dapat diketahui rangkaian nada-nada
2. Ritme
Adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur.
3. Dramatis, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu
b. Properti tari
Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk mendukung terciptanya keindahan dalam pementasan tari.

Fungsi properti dalam pementasan tari yaitu:
1. Mendeskripsikan Tema Tarian
Sebagai contoh adalah Tari Piring asal Sumatera Barat. Kita mengenal tari piring begitu eksis dengan aksesoris sebuah piring.makna tari piring itu sendiri adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen yang berlimpah ruah.Makanya, gerakan-gerakan dalam tarian tersebut menggambarkan secara lengkap segala kegiatan dalam bertani.Mulai dari menanam, menyiangi, menjaga hingga bagaimana ilustrasi panen, meskipun menggunakan properti piring.
2.Memperjelas Gerakan dan Karakter Penari
Sebagai contoh adalah Tari Garo-Garo dari Sumatera Utara tepatnya di daerah Pakpak.Dimana Garo adalah nama burung yang terkenal di Pakpak, kembangan sayap lebar dan seakan tidak bergerak menandakan keperkasaan dan bijaksana.Sehingga para penari terinspirasi dari pola burung tersebut ketika terbang, serta mengimplementasikannya dalam bentuk gerakan yang tegas, anggun dan dinamis.
3.Memperindah Gerakan

Contoh properti dalam tari yaitu selendang (Sampit), kipas, rebana, payung, tongkat, keris, cundrik, pedang, Mandau, tombak, gendang, piring, panah.
No.
Nama Tari
Asal Daerah
Properti yang digunakan
1.
Tari payung
Sumatra Barat
Payung
2.
Tari jaipong
Jawa Barat
Selendang
3.
Tari piring
Sumatra Barat
Piring
4.
Tari kuda lumping
Jawa
Kuda lumping dan selendang
5.
Tari gegot
Betawi
Topeng dan selendang


c. Tata rias dan busana tari
Dalam melakukan suatu pertunjukan tari,salah satu unsur pendukung yang harus diperhatikan adalah tata rias dan busana tari.

Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari.
Busana tari dapat dikelompokkan kedalam lima bagian yaitu:
1. Pakaian dasar (foundation)
2. Pakaian kaki atau sepatu
3. Pakaian tubuh
4. Pakaian kepala
5. Perlengkapan-perlengkapan (accessories)

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam tata busana yaitu:
1. Nyaman dipakai dan sedap dilihat penonton
2. Mempertimbangkan isi/tema sehingga menjadi satu kesatuan
3. Tidak menggangu gerak sehingga nyaman dipakai oleh penari
4. Keharmonisan dan pemilihan warna
Fungsi Tata Busana
1.      Memperjelas tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan lain-lain. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya.
2.      Membantu menghidupkan karakter dan peran penari. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnya penari dengan tarianya.
3.      Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari. Artinya penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada penari tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil penari.
4.      Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk disaksikan.




Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna
Fungsi Tata Rias
1.      Menyempurnakan penampilan wajah. Tata Rias bisa menyempurnakan kekurangan pada tampilan penari. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan karakter tari yang di bawakan.
2.      Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah.
3.      Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah penari.
4.      Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain.
5.      Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang ditampilkan. Anda dapat membayangkan apa jadinya jika sebuah tarian disajikan tanpa didukung dengan tata rias.


Agar tata rias tari dapat menunjang pertunjukan tar, maka dalam penataan rias penari perlu diperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
1.      Rias Hendaknya mencerminkan karakter tokoh/peran.
2.      Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan.
3.      Jelas garis-garis yang dikehendaki.
4.      Ketepatan pemakaian desain rias

d. Tempat pentas dalam tari
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari.
Tempat pertunjukan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Panggung terbuka
Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang.
2. Panggung tertutup
Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium

Pertunjukan tari tradisional dilingkungan rakyat biasanya dipentaskan di lapangan terbuka. Sedangkan dikalangan Istana di Jawa biasanya tari dipertunjukkan dipendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo yang mempunyai empat penyangga atau saka guru.




Fungsi Tata Panggung

1.      Panggung merupakan tempat sebuah tari dipertunjukkan. Panggung yang digunakan tentunya harus mampu menunjang penyajian tarian.
2.      Memberi ruang kepada penari. Ruang adalah salah satu unsur pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak. Tata panggung yang dibuat untuk pertunjukan tari harus mampu memberikan keleluasan gerakan para penari.
3.      Memberi pandangan yang menarik. Tata panggung tarian dapat menciptakan pemandangan yang menarik sehingga dapat menambah keindahan penyajian sebuah pentas tari.
4.      Memberi pernyataan suasana tari. Fungsi panggung sebagai pemberi suasana tari artinya panggung yang digunakan dapat menggambarkan suasana tarian yang dipertunjukkan.

e. Tata lampu dan tata suara
Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari berfungsi untuk kesuksesan pergelaran.
1. Tata lampu dalam tari
Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukkan.
Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam pertunjukkan tari dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Lampu tradisional
Adalah semua lampu yang memilki sumber cahaya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertunjukan atau pergelaran seni.
Contoh api unggun, blencong, obor dari bambu, oncor dari kaleng bekas,lampu teplok,lampu gantung dan petromaks.
b. Lampu modern
Adalah lampu yang dihasilkan oleh manusia melalui pengembangan IPTEK dengan menggunakan listrik sebagai bahan dasar utamanya.
Beberapa bentuk lampu modern yaitu:
1. Lampu khusus atau spotlight yang digunakan untuk menyinari objek secara khusus
2. Follow spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek
3. Strip light merupakan kamu berderet dan bermacam-macam warna
4. General light sebagai penerangan keseluruhan arena pentas.

Fungsi tata lampu yaitu:
1. Menerangi dan menyinari pentas
2. Tata lampu bertujuan untuk menyinari daerah permainan atau suatu objek tertentu sehingga dapat menimbulkan efek dramatis
3. Tata lampu memperkuat adegan serta suasana tarian.

2. Tata suara dalam tari
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan,pertemuan,rapat.
Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.

2. Memperagakan gerak tari dengan unsur pendukung
Setelah memahami gerakan tarian unsur pendukung tari, maka pertunjukan tari dapat dilakukan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memperagakan karya tari yaitu sebagai berikut:
a. Hafal semua gerakan tari
b. Mempunyai rasa percaya diri
c. Mampu menguasai tempat untuk menari
d. Mampu menarik perhatian penonton

Untuk melakukan gerak tari, maka harus dipahami gerakan tarinya. Berikut beberapa macam gerak tari kreasi, seperti tari panen padi, tari Liliyana, dan tari lenso.
a. Gerak tari panen padi
Adapun gerak tari panen padi ini dilakukan dengan hitungan 1x8. Berikut  gerakan dalam tari panen padi.
1. Gerak berjalan menuju sawah
2. Gerak memetik padi
3. Gerak membawa hasil panen
4. Gerak menikmati hasil panen

b. Tarian Loliyana
Tarian lolyana atau panen lola adalah tarian kreasi yang mengangkat upacara panen lola ke dalam bentuk pertunjukan dengan berpatokan pada tradisi dan kebudayaan masyarakat kepulauan Teon nila serua.dalam bahasa penduduk setempat lolyana adalah kata umum yang di pakai untuk pekerjaan mengumpulkan salah satu hasil laut yakni lola.dari ringkasan panen lola inilah yang kemudian di angkat menjadi suatu garapan tari ‘’LOLYANA’’
Nama dan Ragam Gerak.
1. Wewa : gerakan tangan dengan tangan berlenggang.
2. Mola pleta : gerakan jalan dengan variasi lompatan cepat.
3. Mola Kekea : Gerakan jalan dengan variasi lompatan lembut.
4. Sompai : gerakan pemujaan dan penyembahan kepada yang maha kuasa.
5. Mwuci : gerakan mendayung perahu.
6. Nwuli : gerakan menyelam untuk mengambil lola dari dasar laut.
7.Nonani:gerakan memberikan atau menabur umpan ke laut untuk mempermudah     
    penyelaman
8. Ketty lyelia : gerakan mengangkat dan memindahkan hasil dari perahu ke pantai yang di
    lakukan sambung menyambung.
9. Twalotta pergusuka : gerakan melompat sebagai ungkapan kegembiraan.
10. Rkoky iyeila : gerakan mengikis untuk untuk memisahkan daging lola dari bia atau siput
     lola.
11.Twalotta : gerakan melompat sambil bergandengan tangan untuk mewujudkan
     kebersamaan.
12.Taknani : gerakan melompat dari perahu kemudian berenang sebelum di lakukan
     penyelaman.
13.Sottly poy : gerakan melompat ke luar dari perahu untuk mendorong perahu dari laut ke
     pantai.
14. Solina : gerakan bergandengan tanggan membentuk lingkaran yang di mulai dari gerakan
      jalan dan di akhiri dengan lompat melingkar dengan tempo pelan sampai tempo cepat.

c. Tari lenso
tari lenso adalah salah satu tarian yang ada di negri Maluku.
Tarian ini adalah tarian penyambutan para tamu kehormatan pada acara-acara negri/desa di negri Maluku. Pada umumnya tarian ini menggambarkan suasana hati yang gembira dari seluruh rakyat dan menjadi ungkapan selamat datang pada para tamu kehormatan di negri.
Ini adalah salah satu contoh gambar dari tarian lenso :

RAGAM GERAKNYA SEBAGAI BERIKUT :
1. Gerakan maju
a. Kaki kanan dan tanggan kanan bersamaan maju, kemudian di ikuti oleh kaki kiri dan
    tangan kiri dengan hitungan 4(empat) dalam birama 4 (empat) per 4 (empat).
b. Posisi badan sedikit merendah dengan posisi lutut yang di tekuk.
c. Bahu di goyangkan perlahan mengikuti irama sedangkan tangan yang di depan (baik kiri
    atau kanan) di angkat sejajar pinggang dan telapak tangan di arahkan ke atas serta lenso  
    atau sapu tangan di biarkan berjuntai ke bawah.
d. Posisi kepala miring ke arah dalam dengan dagu sedikit bersandar pada bahu yang
    tangannya berada di depan. Gerakan ini di pakai oleh para penari untuk bergerak membuat
    pola lantai yang telah di tentukan.
2. Gerak jumput
a. Lutut di tekuk rendah sehingga posisi badan berada dalam keadaan setengah duduk.
b. Tangan kanan dan kiri maju ke depan secara bergantian.
c. Tangan yang berada di depan di angkat setinggi dada sedangkan tangan yang di bawah ,  
    sikutnya sedikit di tekuk, kemudian telapak tangan di putar dari dalam ke arah luar.
    Putaran ini di lakukan semaksimal mungkin sehingga lenso atau sapu tangan turut berputar   
    juga.
d. Posisi bahu berputar ke arah kiri dan kanan secara bergantian dengan membuat sudut
    putaran kira-kira sembilan puluh derajat. Semua gerakan ini di lakukan dalam hitungan  
    empat.
3. Gerakan mundur
Gerakan ini adalah kebalikan dari gerak maju dan berfungsi dalam pembentukan pola lantai.
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa atas karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena kemampuan dan pengalaman yang masih terbatas. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dalam makalah ini yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca dan penulisnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih


Sungai duri, 28 September 2019



Penulis


























1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tari kreasi merupakan garapan yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi dalam koreonya, musik/iringan,tata rias, busana, maupun tata pementasannya.
Meski terdapat sejumlah pengembangan, namun tari tersebut tetap tidak menghilangkan esensi tradisinya dan tetap mempertimbangkan keindahan gerak tari tersebut.  Jenis tari tradisi terdiri dari dua jenis yaitu Tari Tradisi yang berpijak pada Tradisi dan Tari Tradisi yang berpijak pada Nontradisi.Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).

2. Saran
           Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.





























MAKALAH SENI BUDAYA
TARI KREASI

download.png

Disusun oleh:
kelompok 3
1. Gustiah
2. Hirzania
3. Indah Kurnia
4. Irma Indira
5. Maya
6. Rahmah

Mts. Al-Khairiyah
IX B
Tahun Pelajaran 2019/2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Kreasi

Makalah siklus hidup hewan