Bab 3 kewirausahaaan pengelolaan Budi daya tanaman pangan

BAB 3 
Kewirausahaan Pengelolaan Budi Daya Tanaman Panga
A. Perencanaan Usaha Budi Daya Tanaman  Pangan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian diberbagai bidang pertanian, seperti Budi daya tanaman pangan. Kelompok tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura non tanaman hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk pangan.
Tanaman pangan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jadi,  keberadaannya akan selalu dibutuhkan selagi manusia masih hidup. Maka, wirausaha dibidang budi daya tanaman akan terus menjadi peluang yang baik, selama manusia masih membutuhkan pangan untuk kehidupannya.

Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur ada dua yaitu:
1. Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam yaitu antara 3 - 4 bulan, misal jagung dan kedelai atau antara 6 - 8 bulan, misal singkong.
2. Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun, misalnya sukun dan sagu.

Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu serelia, kacang-kacangan dan umbi-umbian.

Tabel tanaman pangan









Berbagai jenis tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia sebagai berikut:
1. Padi ( Oryza sativa L. )
Budi daya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi Gogo, dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dengan menggunakan biji.
2. Jagung (Zea Maya L. )
Jagung dapat ditanam dilahan kering maupun dilahan sawah sesudah panen padi. Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.
3. Sorgum ( Sorgum bicolor L. )
Sorgum dapat ditanam pada berbagai kondisi lahan, baik lahan subur maupun lahan kurang subur atau lahan marjinal karena sorgum memiliki daya adaptasi yang luas.
4. Kedelai ( Glycine max L. )
Kedelai dapat ditanam dilahan kering atau disawah sesudah panen padi.
5. Kacang Tanah ( Arachis hipogeae L. ) Kacang tanah dapat ditanam dilahan kering dan lahan sawah sesudah panen padi. Kacang tanah diperbanyak dengan biji.
6. Kacang Hijau ( Vigna radiata L. )
Kacang hijau dapat ditanam dilahan kering maupun dilahan sawah sesudah panen padi. Kacang hijau diperbanyak dengan biji.
7. Singkong ( Manihot utilissima )
Tanaman ubi kayu atau singkong mempunyai daya adaptasi yang luas, tetapi umumnya, ditanam dilahan kering.
Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek batang.
8. Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. )
Ubi jalar umumnya ditanam pada gulungan tanah dilahan tegalan atau lahan sawah.
Ubi jalar dapat diperbanyak dengan bagian ubi, pucuk batang, dan stek batang.

Contoh Varietas Beberapa Jenis Tanaman Pangan








Beberapa contoh pemanfaatan hasil Budi daya tanaman pangan yaitu
Tempe tahu kecap susu kedelai






Pangan hasil olahan dari hasil budi daya  tanaman harus bermutu baik dan memenuhi syarat keamanan pangan mulai dari proses Budi daya, pasca panen, dan pengolahan.
Persyaratan dasar yang harus dipenuhi yaitu:
1. Good Agriculture Practices (GAP / Good Farming Practices
Adalah pedoman yang menjelaskan cara budi daya tumbuhan / ternak yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.
2. Good Banding Practices  ( GHP )
Adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara penanganan pascapanen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.
3. Good Manufacturing Practices ( GMP )
Adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara pengolahan hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman dan layak dikonsumsi.

Banyak usaha disektor Budi daya tanaman yang perlu dikembangkan melalui wirausaha sehingga dapat meningkatkan produksi pangan maupun meningkatkan niali tambah produk pangan hasil pertanian.
Berikut adalah beberapa contoh wirausaha  di bidang Budi daya tanaman pangan:
1. Budi daya padi untuk menghasilkan beras
2. Budi daya kedelai untuk menghasilkan biji
3. Budi daya kedelai untuk dipanen muda
4. Budi daya kacang tanah untuk menghasilkan biji
5. Budi daya kacang tanah untuk panen konsumsi
6.Budi daya kacang hijau untuk panen biji
7. Budi daya sorgum untuk panen biji
8. Budi daya sorgum untuk bahan baku bioetanol
9. Budi daya sorgum untuk dijadikan ikut pakan hijauan
10. Budi daya jagung untuk menghasilkan biji


C. Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
Perhitungan biaya produksi Budi daya tanaman pangan pada dasarnya sama dengan perhitungan biaya suatu usaha pada umumnya. Biaya yang harus dimasukkan kedalam perhitungan penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap ( listrik, air, penyusutan alat, dll ), serta biaya tidak tetap ( bahan baku, tenaga kerja, dan overhead ).
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan.
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain diluar produksi seperti biaya distribusi dan promosi.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi usaha, Budi daya tanaman pangan.
Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Biaya overhead dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Biaya overhead tetap adalah biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah.
2. Biaya variabel adalah biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi.

Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan target pencapaian Break Even Point ( BEP ) serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.
Metode penetapan harga produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu ;
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran ( Supply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan ( equilibrium price ) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya ( Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar ( Market Approach )
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Setelah mengetahui cara menentukan harga pokok produksi dan harga jual, maka komponen tersebut bisa dimasukkan kedalam sebuah proposal lengkap suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis ( business plan ). Beberapa hal yang biasa masuk pada proposal bisnis sebagai berikut:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah tari kreasi

Tari Kreasi

Makalah siklus hidup hewan